Mengenal Bekisting: Fungsi, Jenis, dan Tips Membuatnya
Senin, Mei 26, 2025

Untuk orang telah berkecimpung pada dunia konstruksi, istilah "bekisting" tentu sudah sangat familiar. Meski sering disebut, banyak orang awam yang belum memahami apa sebenarnya bekisting itu, bagaimana perannya dalam pembangunan, serta bagaimana cara memilih dan menggunakannya dengan tepat. Artikel ini akan membahas secara menyeluruh tentang bekisting, mulai dari pengertian hingga tips praktis dalam penggunaannya.
Apa itu Bekisting?
Sumber gambar: pinterest.com
Bekisting adalah cetakan sementara yang digunakan untuk menahan beton yang baru dibuat hingga beton tersebut cukup kuat dan mampu menopang bebannya sendiri. Dalam proses pengecoran, bekisting berfungsi sebagai wadah pembentuk beton. Setelah beton mengeras, bekisting akan dibongkar agar struktur bisa berdiri secara mandiri.
Meskipun bersifat sementara, kualitas dan ketepatan bekisting sangat mempengaruhi hasil akhir dari pengecoran beton, baik dari sisi kekuatan maupun kehalusan permukaan. Maka dari itu, pemilihan bahan dan perancangannya perlu dilakukan dengan sangat cermat.
Fungsi Bekisting dalam Konstruksi
Sumber gambar: pinterest.com
Bekisting memiliki beberapa fungsi penting dalam pekerjaan konstruksi. Fungsi utamanya tentu sebagai penahan beton cair selama proses pengerasan berlangsung. Namun lebih dari itu, alat kontruksi ini juga membantu menjaga bentuk beton sesuai dengan rancangan struktural.
Selain membentuk dan menahan beton, bekisting juga dapat mempercepat waktu pengerjaan konstruksi. Dengan sistem bekisting yang dirancang baik dan efisien, pekerjaan pengecoran bisa dilakukan lebih cepat, lebih rapi, dan dengan risiko kerusakan yang lebih rendah. Dalam proyek besar, bekisting yang digunakan secara berulang juga mampu menekan biaya konstruksi secara signifikan.
Fungsi lainnya adalah memberikan hasil akhir permukaan beton yang halus. Permukaan cetakan yang rata dan rapat akan menghasilkan beton yang tidak hanya kuat secara struktural, tapi juga memiliki tampilan yang rapi tanpa perlu banyak finishing tambahan.
Jenis-jenis Bekisting yang Sering Digunakan
Terdapat beberapa jenis bekisting yang biasa digunakan dalam konstruksi, dan masing-masing memiliki karakteristik tersendiri. Berikut beberapa jenis bekisting yang populer:
1. Bekisting Kayu
Jenis ini paling umum digunakan di proyek kecil hingga menengah. Bekisting kayu mudah dibentuk dan relatif murah, namun tidak terlalu tahan lama jika digunakan berulang kali. Kayu yang digunakan pun harus kuat, lurus, dan tidak mudah melengkung ketika terkena air.
Baca juga: Apa itu Flooring? Kelebihan, Jenis, Tips Pilih, & Harganya
2. Bekisting Multipleks (Plywood)
Sumber gambar: pinterest.com
Multipleks atau plywood sering digunakan sebagai pelapis dalam bekisting kayu. Kelebihannya adalah permukaan yang halus dan mampu menghasilkan finishing beton yang rapi. Multipleks bisa digunakan beberapa kali jika dirawat dengan baik.
3. Bekisting Baja atau Logam
Sumber gambar: pinterest.com
Cocok untuk proyek skala besar dan berulang, bekisting logam memiliki kekuatan tinggi, tahan lama, serta presisi tinggi dalam pembentukan beton. Kekurangannya adalah bobot yang berat dan biaya awal yang cukup mahal.
4. Bekisting Plastik atau Komposit
Sumber gambar: pinterest.com
Bekisting dari bahan plastik ringan dan mudah dipasang. Umumnya digunakan pada proyek bangunan rumah atau perumahan berskala sedang. Bekisting ini juga relatif tahan terhadap cuaca dan air.
Baca juga: 10 Jenis Jenis Triplek yang Bagus dan Berkualitas
Pentingnya Bekisting dalam Proyek Konstruksi
Sumber gambar: pinterest.com
Keberadaan bekisting dalam proyek konstruksi bukanlah sekadar pelengkap. Tanpa bekisting yang tepat, hasil pengecoran bisa sangat buruk—baik dari segi bentuk, struktur, maupun waktu pengerjaan. Struktur beton yang cacat karena bekisting yang tidak presisi bisa menyebabkan kegagalan konstruksi yang berakibat fatal.
Bekisting yang dirancang dengan baik memungkinkan pengecoran berlangsung dengan cepat dan aman. Di sisi lain, kesalahan dalam pemasangan atau penggunaan bekisting dapat menyebabkan pemborosan material, kerusakan pada beton, hingga keterlambatan proyek. Oleh karena itu, memahami pentingnya bekisting akan membantu pelaksana proyek untuk mengambil keputusan yang lebih bijak.
Tips Pembuatan Bekisting yang Baik
Sumber gambar: pinterest.com
Agar bekisting berfungsi maksimal dan menghasilkan beton berkualitas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses pembuatannya:
1. Gunakan Material Berkualitas
Pilih bahan bekisting yang sesuai dengan jenis pekerjaan. Untuk proyek permanen, gunakan bekisting logam atau beton pracetak. Untuk pekerjaan sementara, bekisting kayu atau multipleks bisa menjadi pilihan.
2. Pastikan Konstruksi Bekisting Stabil dan Kokoh
Bekisting harus kuat menahan tekanan beton cair dan tidak boleh berubah bentuk saat pengecoran. Gunakan penyangga tambahan jika perlu untuk menghindari kegagalan struktural.
3. Perhatikan Sambungan dan Kekedapan
Sambungan bekisting harus rapat agar tidak ada kebocoran saat pengecoran. Beton yang bocor bisa menyebabkan kekosongan (void) dan mengurangi kekuatan struktur.
4. Gunakan Pelapis (Release Agent)
Untuk memudahkan pembongkaran bekisting setelah beton mengeras, oleskan release agent atau pelumas pada permukaan dalam bekisting.
5. Lakukan Pemeriksaan Ulang Sebelum Pengecoran
Cek kembali apakah bekisting sudah terpasang dengan benar, stabil, dan sesuai dengan ukuran yang dirancang sebelum menuangkan beton.
Baca juga: Mengenal Genteng Kaca, Sang Alternatif Pencahayaan Alami
Tips Menggunakan Bekisting Secara Efektif
Sumber gambar: pinterest.com
Penggunaan bekisting tidak berhenti hanya pada tahap pemasangan. Agar penggunaannya efisien dan aman, beberapa tips berikut bisa menjadi panduan:
1. Rencanakan Penggunaan Ulang
Jika bekisting dirancang untuk digunakan berulang kali, pastikan materialnya cukup kuat dan tahan terhadap proses bongkar-pasang. Bekisting logam dan plastik umumnya menjadi pilihan karena daya tahannya tinggi dan bentuknya tidak mudah berubah. Dengan perencanaan yang tepat, efisiensi penggunaan bekisting akan meningkat dan biaya proyek bisa lebih hemat.
2. Bersihkan Bekisting Setelah Digunakan
Setelah proses pengecoran selesai dan bekisting dibongkar, segera bersihkan permukaannya dari sisa beton yang menempel. Membersihkan bekisting secara rutin mencegah kerusakan pada permukaan dan menjaga kualitas hasil cetakan beton. Langkah ini juga penting agar bekisting siap digunakan kembali dalam kondisi optimal.
3. Simpan Bekisting di Tempat Kering dan Aman
Penyimpanan bekisting sangat memengaruhi usia pakainya, terutama jika menggunakan bahan kayu atau multipleks. Pastikan bekisting disimpan di area yang terlindung dari hujan dan kelembapan berlebih. Tempat penyimpanan yang kering dan bersih akan menjaga kekuatan serta bentuk bekisting tetap terjaga.
4. Pantau Kerusakan atau Deformasi
Sebelum digunakan kembali, lakukan pengecekan menyeluruh terhadap kondisi bekisting. Jika terdapat retakan, lengkungan, atau sambungan yang longgar, segera lakukan perbaikan atau ganti dengan yang baru. Bekisting yang rusak bisa mengakibatkan hasil beton cacat dan membahayakan keselamatan kerja.
5. Ikuti Standar Keselamatan Kerja
Keselamatan dalam penggunaan bekisting harus menjadi prioritas utama, baik saat pemasangan maupun pembongkaran. Gunakan peralatan keselamatan dan pastikan semua prosedur kerja sesuai standar operasional. Bekisting yang dipasang dengan tidak aman dapat menyebabkan kecelakaan serius di lokasi proyek.
Beli Kebutuhan Konstruksi Makin Hemat di Antitekor.com
Benar, Anda dapat semakin hemat dengan beli bahan konstruksi menggunakan layanan gratis ongkos kirim ke wilayah tertentu. Selain itu, terdapat jika Anda bergabung dengan program membership, maka Anda akan selalu mendapatkan benefit ketika Anda belanja di antitekor.com.
Antitekor.com selalu berkomitmen untuk menyediakan bahan bangunan, kelistrikan. pertamanan, hingga event organizer dengan harga bersaing dan kualitas yang tinggi. Jadi tunggu apalagi, ayo belanja sekarang di antitekor.com.